Jumat, 24 Desember 2010

Mencegah saat emosi muncul

Seringkali perasaan happy dan excited yang kita rasakan, secara mendadak berganti dengan emosi yang meluap-luap seketika. Dan emosi itu terus meningkat kadarnya sampe rasanya mau meledak entah di dada atau di kepala atau di sekujur tubuh. Pernahkan kondisi itu menimpa anda?

Saya pernah beberapa kali merasakannya. Padahal saya adalah seorang sanguinis yang easy going dan ceria dan cenderung bisa menanggapi segala sesuatu dengan sabar dan kepala dingin. Tapi beberapa kali kondisi seperti di atas tadi menyerang dengan tiba-tiba.

Faktor pemicunya bermacam-macam. Bisa karena suatu kejadian yang menyebabkan logika dikalahkan oleh perasaan, sehingga yang ada hanyalah emosi yang menggila. Atau bisa juga karena salah persepsi dan salah mengintepretasikan suatu kejadian atau perkataan seseorang. Dalam kasus saya, biasanya berhubungan dengan orang-orang terdekat saya. Yang seharusnya secara logika, saya sudah mengerti dan memahaminya secara utuh, baik dari sisi emosi maupun logika, harusnya tidak ada alasan untuk menjadi marah atau berpersepsi yang negatif.

Tapi kenyataannya, toh hal tersebut datang juga. Toh saya bisa menjadi marah secara mendadak atau sedih secara mendadak atau merasa sangat kecewa yang teramat sangat. Dan perasaan itu biasanya bukan dalam batas rata-rata, tetapi meroket dengan dahsyat dalam hitungan detik.

Memang sih biasanya perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan tersebut akan berangsur-angsur reda dan hilang sama sekali. Tapi hanya dengan satu solusi. Yang tidak dapat ditawar. (Semoga ini akan bermanfaat buat siapapun yang membaca tulisan ini)

Solusinya adalah menyampaikan semua amarah, kesedihan dan kekecewaan tersebut secara langsung dan (kalau bisa) pada saat itu juga, kepada orang yang bersangkutan. Kepada orang yang menjadi faktor pemicu munculnya perasaan-perasaan aneh tersebut.

Efeknya adalah teramat sangat luar biasa!!

Amarah, tangisan, kekecewaan dan semua perasaan yang tidak enak itu akan seketika hilang. Secepat dia datang tadi. Amazing! :-)

Dan saya belajar, melalui pengalaman dan riset bertahun-tahun, bahwa tidak ada gunanya menyimpan perasaan tidak enak seperti itu untuk diri sendiri. Yang harus dilakukan adalah menyampaikannya secara langsung kepada orang yang menyebabkan perasaan tersebut muncul. Trust me, it worked! It always works!

Semoga bermanfaat, dan selamat menikmati hari-hari tanpa rasa marah, sedih, kecewa yang berkepanjangan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar